Teori
ketidaksempurnaan adalah bahwa (hampir) segala sesuatu memiliki kelemahannya masing‐masing dan tidaklah sempurna. Teori
ketidaksempurnaan merupakan kebalikan dan cikal bakal bagi seorang pebisnis
ulung dalam berpikir untuk menemukan sebuah peluang, yaitu bayangan dari sebuah
kesulitan.
Menurut Waspada,I.(2004) pada
dasarnya ide dan peluang dapat tumbuh di mana saja, kapan saja oleh siapa saja.
Semakin banyak ide yang muncul semakin kreatif manusia meraih peluang. Semakin
luas peluang semakin banyak pelaku usaha dapat meraih keberhasilan. Ide kreatif
untuk memulai suatu bisnis dapat berasal dari ilham, proses belajar (diskusi),
proses berlatih, pengalaman, keterpaksaan dan kondisi krisis yang menekan.
Peluang bisnis dan
krisis bagaikan dua sisi sekeping uang logam. Dengan demikian bagaimana
perspektif atau cara pandang seseoranglah yang akan menentukan apakah sebuah
krisis dapat berubah menjadi peluang. Sebagai ilustrasi, saat di Indonesia
terjadi krisis ekonomi pada tahun 1997-1998, di mana kondisi perekonomian
tereduksi dan banyak perusahaan-perusahaan besar jatuh bangkrut ternyata cukup
banyak eksportir kerajinan etnis yang justru memperoleh manfaat dari jatuhnya
harga rupiah. Pengrajin mebel dengan bahan baku serat pisang dan eceng gondok,
penyuling minyak nilam, pengrajin bordir dan sulaman tangan merupakan sebagian
dari pelaku bisnis yang diuntungkan pada masa itu. Untuk setiap unit produk
yang mereka jual dalam nilai tukar dollar Amerika, keuntungan yang diperoleh
dapat meningkat tiga kali lipat dari keuntungan sebelum masa krisis.
Rata-rata orang melihat
masalah sebagai krisis, namun cikal bakal dari seorang pebisnis ulung akan
mampu melampaui cara pikir ini dan membaca bayang-bayang kesulitan sebagai
suatu peluang (Hendro dan Candra, 2006). Cara pikir inilah yang mendasari teori ketidaksempurnaan.
Di dunia ini, hanya ada dua prinsip yang terjadi
didalam dunia bisnis yaitu kesempurnaan dan ketidaksempurnaan, kepuasan dan
ketidakpuasan, ancaman dan peluang. Tinggal dimana posisi Anda berada. Dikesempurnaan?
atau ketidak sempurnaan? Pasar dan bisnisn itu isi, tetapi kosong… kosong,
tetapi berisi. Semua kembali pada cara kita melihatnya (Hendro, 2011).
Perspektif seorang
pebisnis seharusnya selalu skeptis dan tidak puas pada hal-hal yang telah
mapan. Cara pandang tersebut mendorong mereka untuk terus mencoba ide-ide baru
yang lebih baik. Tidak pernah ada kata sempurna. Sebab kesempurnaan identik
dengan kemapanan dan rasa puas, sementara rasa puas akan menghentikan proses perubahan,
pertumbuhan dan perkembangan.
Prinsip
kesempurnaan bisa membuat kita terperangkap ke dalam jebakan ketakutan
untuk berubah dan keluar dari rutinitas yang terus-menerus terjadi. Itulah
intuisi seorang smart dan good entrepreneur, tetapi walaupun demikian,
kadangkala banyak orang yang menganggap orang kreatif yang kadang-kadang
berpikiran aneh itu gila dan membingungkan. Namun, itulah pola pikir seorang entrepreneur, selalu melihat dari sisi
yang berbeda dan dimatanya, suatu kejadian adalah unperfectly condition. Untuk itu, dia akan segera berimprovisasi
atau berinovasi. Inilah yang disebut teori “kesempurnaan” bagi orang biasa,
tetapi bagi seorang smart and good entrepreneur,
itu adalah teori ketidaksempurnaan.
Berikut adalah contoh dari orang yang dapat berfikir
kreatif dan melihat peluang yang ada dari menggunakan benda yang tidak berguna
menjadi sesuatu yang dapat menghasilkan pemasukan bagi perekonomiannya. Ditangan
seorang kreatif, sampah pun
jadi intan. Dia adalah Eddy Juandy yang berasal dari Bogor. Dia sukses membuat
karya seni bernilai tinggi dengan bahan baku bonggol jagung. Bonggol jagung mungkin dianggap limbah yang sudah tidak
berguna bagi sebagian orang. Tapi dengan kreativitas yang mumpuni dari perajin
Kedung Halang Bogor, bonggol jagung bisa diubah menjadi kerajinan yang
mempunyai nilai jual tinggi. Dari bonggol janggung tersebut kita bisa menikmati
karya seni dalam bentuk lampu hias, kap lampu, pembatas ruangan, dan anyaman
tas.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous.
2014. Ide Jitu Kreatif Kerajinan Dari Bonggol Jagung ~ Ide Jitu Bisnis
Sampingan Yang Kreatif dan Inovatif. http//:ide17bisnis.blogspot.com. Diakses
tanggal 12 Maret 2014
Hendro.
2011. Dasar-dasar Kewirausahaan. Erlangga
Isaskar,
Riyanti. 2011. Modul Rancangan Usaha Agribisnis, Modul 4: Pengembangan Ide
Bisnis. Malang: UB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar